mashaallah...waktu begitu cepat berlalu ya sahabat.
sahabat semua sehatkan... hehee
Nah kali ini aku akan membahas tentang kerajinan yang ada di kota Bukittinggi Sumatra barat.
biar nanti bagi sahabat yang akan berkunjung ke Bukittinggi bisa beli oleh-oleh khas Bukittinggi ini deh..
1. Bordir
Sahabat pasti pernah mendengar bordir khas bukittingi, jahitan yang sangat detail dan bagus sekali.terutama pada mukena, jilbab, baju kurung, baju koko, dan lain-lain. Bukittinggi adalah sentra industri bordir di wilayah ini. Bordiran daerah ini telah dipasarkan di berbagai daerah Indonesia bahkan manca negara loh sahabat.
Yang paling dikenal yaitu Bordir Kerancang halus khas Bukittinggi adalah bordiran halus dengan “lubang lubang” yang terbentuk dari jalinan benang bordir. Lubang-lubang inilah yang disebut dengan kerancang. Pembuatan kerancang ini adalah suatu proses yang rumit serta menyita waktu. Seorang pembordir harus memperhitungkan “tarikan” benang ke kain ( bahan dasar ). Apabila tarikan benang terlalu tegang, maka kain disekitar kerancang akan “mengkerut”.
2. Sulaman
Ini dia khas dari kampung halaman suamiku, yaitu Sulaman Ampek Angkek heheh......
Sulaman adalah salah satu hasil kerajinan tangan Minang sudah diakui dan diminati di Indonesia dan bahkan sampai keluar negeri. Setiap orang yang datang ke Sumatera Barat memimpikan bisa membawa pulang buah tangan berupa kain sulaman. Mulai dari hiasan dinding, taplak meja, sampul bantal, sendal, jilbab, mukenah dan berbagai jenis dan motif pakaian muslim/muslimah.
Diantara sekian banyak jenis sulaman di Sumatera Barat, masih bisa kita temukan sulaman tradisional Ampek Angkek, sebuah kecamatan di Kota Bukittinggi. Sulaman ini merupakan sulaman tradisional yang dibawa masuk ke Ampek Angkek pada era 1880-an oleh pedagang arab bernama Khadijah dan Maryam. Sulaman ini kemudian diajarkan pada masyarakat setempat.
Sulaman Ampek Angkek tidak bisa dilakukan dengan mesin, karena rumitnya motif yang dibutuhkan. Hal tersebut telah diakui oleh pemerintah Jepang di Istana Gubernur yang menawarkan bantuan teknologi untuk membuat sulaman ini. Bahkan Jepang 'menyerah, akibat belum ada teknologi mesin yang mampu menggantikan kerja manusia pembuat sulaman.waaah kerenkan sahabat.
Kedua karya dari Bukittinggi ini telah diangkat menjadi sebuah karya oleh ibu Feny Mustafa beliau adalah designer muslimah yang ada di Indonesia, melalui tangan beliau munculah karya karya yang sangat mengagumkan.
Jakarta Fashion week 2017
karya beliau dipertunjukkan pada saat Jakarta Fashion week 2017 awal Februari lalu, dengan tema BUNGO NAGARI. dari judulnya saja bagi sahabat yang berasal dari minang pasti sudah ngeh kalo yang dibahas adalah dari Minang. heheeh urang awak juo nantau.
SHAFIRA COLECTION
Jam Gadang adalah icon Bukittinggi yang sangat terkenal, dengan menggunakan icon tersebut membuat stand Shafira lebih mencolok dan jelas sekali minangnya...hehehe
Motifnya minang banget kan sahabat.
Bordiran yang sangat mewah jelas sekali terlihat dari foto tersebut, cantikkan sahabat...
jadi mupeng ( muka pengen ) beli. hahhaa
itulah sebagian contoh bordiran atau sulaman khas Bukittinggi.
Bagi sahabat yang berminat untuk membeli koleksi dari Shafira bisa kunjungi di web http://collection.shafira.com/ .
Sudah dulu yaa sahabat, semoga bermanfaat .
Wassalamualaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar